Jumat, 04 Maret 2016

Profil

ADI SUBANA


DATA PRIBADI


Nama Lengkap
ADI SUBANA, S.Kom
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Tempat ,Tanggal Lahir
Tangerang, 03-12-1990
Agama
Islam
Status
Menikah
Alamat
Kp.Kronjo Kec.Kronjo Kab.Tangerang
No.Telp
085939966013
E-mail
Nana.subana03@gmail.com
 

PENDIDIKAN FORMAL


1996 – 2002
SD Negeri 1 Kronjo, Tangerang
2002 – 2005
SLTP Negeri 1 Kronjo, Tangerang
2005 – 2008
SMA Negeri 9 Kab.Tangerang, Jurusan IPA
2008 – 2013
Perguruan Tinggi Raharja, Jurusan Sistem Komputer, Konsentrasi Creative Communication and Innovative Technologi. IPK 3.17
 

Cerpen "Bersyukur"

Kini ia sudah memasuki semester dua, ia teringat akan masa sekolahnya dulu ia merasa waktu sekolahnya itu tidak menyenangkan apalagi yang sangat ia benci “MOS”. Menurutnya MOS itu membosankan tidak menyenangkan, saat ia memasuki bangku SMA, Ira merasa sendiri. Ya Ira nama gadis itu, ia berdoa pada Tuhan agar cepat tamat dari SMA, ia memutuskan untuk fokus belajar agar nilai yang ia dapat tidak mengecewakan. Hari-hari ia lalui dengan optimis, hari ujian pun berakhir dan hasil yang ia dapatkan tak seperti yang ia inginkan.
Tapi ia tetap bersyukur di kelas XI ia memutuskan mengambil kelas IPA berharap akan menjadi lebih baik di kelas XI IPA ia duduk dengan Baby teman MTS-nya dulu, ia lebih aktif sekarang di setiap pelajaran hitung-hitungan ia selalu maju ke depan untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, apalagi pelajaran fisika dan kimia yang ia gemari. Diam-diam keaktifannya yang ia lakukan ada yang memperhatikannya dan memendam rasa padanya. Yang tahu hal itu hanya sahabatnya, Baby semenjak duduk dengannya Ira dan Baby menjadi sahabat.
Ira tak pernah tahu akan hal itu, hingga suatu hari sahabatnya yang memberitahu kepadanya bahwa ada seorang pria yang diam-diam memperhatikannya dan diam-diam suka padanya, ada rasa senang kecewa dan sedih dalam hatinya, senang karena ada yang menyukainya, kecewa kenapa harus Jemz. Ya Jemz nama laki-laki itu. Jemz adalah laki-laki yang pernah menyukai sahabatnya waktu kelas X sampai sekarang pun teman-teman seangkatan Ira dan Baby tahu kalau Jemz menyukai Baby. Sedih karena kenapa harus saat ini hal itu muncul, begitu banyak pertanyaan yang ada di dalam otaknya, Ira tidak pernah memikirkan hal itu akan terjadi. Ira pun mengabaikan hal itu dan fokus untuk sekolahnya, tapi sahabatnya selalu bercerita tentang Jemz lama-lama Ira mulai menyukai Jemz. Hingga akhirnya Jemz mengungkapkan perasaannya kepada sahabatnya Ira kalau ia menyukai Ira dan menanyakan maukah Ira menerimanya sebagai kekasihnya.
Dengan penuh pertimbangan Ira pun menerimanya tapi tak seperti yang Ira bayangkan, semenjak diterima Ira Jemz tidak ada kabar sama sekali. Ira dan Jemz pun tidak saling sapa, seperti orang bermusuhan. Padahal mereka sama-sama suka, mungkin mereka malu. Semenjak itu Ira memutuskan untuk tidak memikirkan Jemz lagi, tapi apa daya setiap hari mereka bertemu di kelas karena mereka satu kelas. Hari-hari berlalu dan sampai kelas XII mereka tetap tidak saling sapa ataupun sekedar menayakan kabar, tetapi diam-diam Jemz bertanya-tanya kepada Baby tentang diri Ira.
Ira bingung apa yang sedang Jemz lakukan, bukannya Jemz telah mengecewakannya kenapa sekarang ia ingin tahu tentang dirinya. Seribu pertanyaan pun muncul dalam hati Ira. Sampai suatu hari Ira dan Jemz les privat di tempat yang sama. Mereka tetap tidak mau nyapa, hingga teman Jemz, Ebli memberi kesempatan agar Ira dan Jemz dekat dan saling ngobrol, tapi Ira dan Jemz tidak tetap seperti biasa. Hingga di tempat privat Jemz menyapa Ira, begitu senangnya Ira, tapi itu tidak berlangsung lama. Setelah kejadian itu Jemz menunjukkan sikapnya yang dingin kepada Ira.
Waktu perpisahan pun tiba Ira dan teman-temannya melanjutkan kuliah di universitas yang mereka inginkan begitu juga dengan Jemz. Ira dan Jemz berbeda universitas tetapi mereka mangambil jurusan yang sama, Jemz jurusan FMIPA kimia sedangkan Ira pendidikan kimia. Semenjak kuliah Ira sering mendengarkan seminar islami, ceramah islami. Ira bersyukur rasa cinta yang ia miliki kepada Jemz tidak melebihi rasa cintanya kepada Allah. Dengan sikap Jemz yang dingin kepadanya mereka kini semakin jauh. Itu yang Ira syukuri, Ira berharap Jemz akan selalu bersikap dingin kepadanya, jangan pernah berubah. Rasa cinta ini akan Ira simpan untuk laki-laki yang akan menjadi imamnya kelak.